Prakarya Kelas 8 Bab 3 Budi daya Ternak Kesayangan (6 November 2020)

 BAB 3

BUDI DAYA TERNAK KESAYANGAN



Hewan yang diternak pada saat ini, semula adalah hewan liar, kemudian dijinakkan. Hal ini dilakukan sebagai sumber bahan baku industri, atau membantu pekerjaan manusia.

Hewan ternak dipelihara karena kekhasan dan keunikannya. Misalnya suaranya indah, bulunya unik, perilakunya lucu dan sebagianya.

Hewan yang dipelihara karena kekhasan dan keunikannya ini yang disebut dengan ternak kesayangan.

Di Indonesia banyak komunitas atau perkumpulan ternak kesayangan. Mereka saling berbagi informasi terkait pemeliharaan ternak kesayangan tersebut.

Hewan yang sering menjadi ternak kesayangan antara lain kelinci, hamster, burung merpati, dan jenis burung kicauan.

Tujuan memelihara ternak kesayangan berbeda-beda, sesuai dengan jenis ternaknya. Meskipun tujuannya berbeda-beda, tetapi dalam budi dayanya relatif sama.


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya  ternak kesayangan antara lain pemeliharaan kandang, dan pemilihan bibit. Selain  itu juga perlu diperhatikan dalam pemberian pakan serta pencegahan hama dan penyakit.


1. Kelinci


Ternak ini semula hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak 2000 tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan sebagai hewan percobaan. Hampir setiap negara di dunia memiliki ternak kelinci karena kelinci mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup dihampir seluruh dunia. Kelinci dikembangkan di daerah dengan populasi penduduk relatif tinggi, Adanya penyebaran kelinci juga menimbulkan sebutan yang berbeda, di Eropa disebut rabbit, Indonesia disebut kelinci, Jawa disebut trewelu dan sebagainya.

MANFAAT
Manfaat yang diambil dari kelinci adalah bulu dan daging yang sampai saat ini mulai laku keras di pasaran. Selain itu hasil ikutan masih dapat dimanfaatkan untuk pupuk, kerajinan dan pakan ternak.

PERSYARATAN LOKASI
Dekat sumber air, jauh dari tempat kediaman, bebas gangguan asap, bau-bauan, suara bising dan terlindung dari predator.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan.


2. Hamster 

Hamster adalah sejenis hewan kecil yang tergolong kedalam ordo Rodentia. Ini bisa diartikan bahwa hamster tergolong kedalam jenis hewang pengerat seperti halnya tikus, marmut maupun kelinci. Namun, beberapa masyarakat terutama di Indonesia masih saja sering salah dalam membedakan antara hamster dengan hewan yang lebih besar yaitu marmut bahkan antara hamster dengan tikus.

Walaupun mereka adalah jenis hewan yang berbeda. Hamster memiliki bentuk tubuh yang lebih bulat jika dibandingkan dengan bentuk tubuh dari tikus, tikus hampir tidak berbulu sedangkan hamster berbulu, tidak jorok, serta memiliki ekor yang lebih pendek. Sedangkan jika anda membandingkan ukuran tubuh hamster dengan hewan marmut, maka hamster akan terlihat jauh lebih kecil.

Walaupun hamster bukanlah hewan yang berasal dari Indonesia, namun telah banyak ditemukan budidaya hamster saat ini. Sebagian besar dari jenis hamster berasal dari daerah sebelah utara yang beriklim subtropis, terutama di daerah Cina bagian utara, Siria, Rusia dan Mongolia. Walaupun ada banyak jenis hamster yang dapat ditemukan di dunia, namun berikut 4 jenis hamster yang popular dipelihara di daerah Indonesia :

  1. Hamster Campbell
  2. Hamster Winter White
  3. Hamster Siria
  4. Hamster Roborovskii

Walaupun tidak semua jenis dari hamster dapat dipelihara dengan mudah, namun tidak jarang hanya memerlukan perawatan yang terbilang cukup minim. Pengetahuan teknis akan perawatan serta pemeliharaan hamster adalah sesuatu yang mutlak untuk diketahui. Ada beberapa jenis hamster yang melakukan sebuah gigitan atau mencicipi agar bisa mengenal lingkungan dan beradaptasi.

Salah satu jenis hamster yang melakukan kebiasaan ini adalah jenis dari Campbell. Bagi pemilik yang tidak tahu akan hal ini tentunya akan sering terkena gigitan Campbell. Walaupun gigitan dari hamster bukanlah sesautu yang berbahaya, namun tetap menyebabkan luka.

berikut beberapa cara dan langkah-langkah yang dibutuhkan dalam pemeliharaan hamster:

1. Proses Seleksi Induk

Dalam proses budidaya hewan ternak apapun tetap dibutuhkan perindukan yang bagus. Begitu juga halnya dengan budidaya hamster, anda harus mencari induk yang baik agar mendapatkan banyak hamster – hamster berkualitas nantinya. Pada induk betina, usahakan untuk mencari induk yang memiliki nafsu makan yang baik, berumur sekitar 4 hingga 11 bulan dan juga betina yang lincah. Sedangkan untuk induk jantan, pilihlah hamster jantan yang memiliki ukuran bokong yang lebih besar dan berisi, ini biasanya menandakan tingkat kesuburan yang lebih baik dari yang lainnya. Jadi, itulah cara budidaya hamster yang harus pertama kali anda ingat.

2. Persiapan Kandang Hamster

Menyiapkan tempat dan kandang untuk pemeliharaan hamster adalah hal yang harus dilakukan sebelum memulai berternak hamster. Walaupun sebenarnya, anda hanya tinggal memilih berbagai jenis kandang hamster yang telah disediakan dan banyak dijual dipasaran sesuai dengan keninginan anda.

3. Perhatikan Pakan Hamster

Selain dari faktor kebersiha, pemilihan kandang dan perindukan. Tentunya anda harus memberi makan para hamster peliharaan secara rutin agar mereka tetap terpenuhi kebutuhan nutrisi dan tetap terjaga kesehatannya. Usahakan untuk tetap menyediakan minuman maupun makanan secara rutin dan tidak telat.

Pakan yang mengandung banyak protein maupun telur adalah jenis pakan yang dianjurkan untuk melakukan proses budidaya hamster, karena pakan yang mengandung banyak protein akan membangkitkan gairah pasangan hamster untuk melakukan perkawinan.

4. Musim Kawin Para Hamster

Karena hamster memiliki pola perkawinan yang sama dengan kebanyakan hewan lainnya, ini berarti anda bisa mengkawinkan seekor haster jantang dengn bebrapa ekor betina. Walaupun demikian, sebaiknya anda melakukan pemisahan kandang utuk memisahkan beberapa betina agar tidak terjadi perebutan maupun perkelahian.

Anda bisa memindahkan indukan jantan secara bergilir untuk mengawinkan dengan indukan betina. Pindahkan ke indukan betina yang lain jika telah terjadi proses pembuahan atau kehamilan.

5. Rawatan Pasca Kehamilan Induk Betina

Induk hamster betina akan mengalami pembesaran perut dan terlihat lebih bulat jika ia sedang hamil. Hamster akan melahirkan anak mereka dengan jumlah anak berkisar dari 7 hingga 8 bayi hamster. Pisahkanlah induk jantan jika si induk betina telah hamil. Jauhkan induk betina dari keraimaian atau berbagai binatang yang bisa mengganggu dan jagan sampai lalai dan telat dalam penyediaan makanan agar gizi tetap tercukupi.


3. Burung Kicauan


Saat ini, para pecinta burung kicauan tidak hanya hobby dalam memelihara burung kicauan saja, akan tetapi saat ini banyak orang yang ingin mengembangbiakkan burung kicauan untuk dijadikan ladang bisnis.

Para pecinta burung kicauan bisa beternak burung kicau yang sedang menjadi primadona. Atau bisa beternak burung kicauan paling mudah dikembangbiakan atau paling mudah untuk di ternakkan.

Ternak burung kicau juga begitu di anjurkan sebab bisa tetap menjaga keutuhan satwa agar tidak punah kedepannya nanti. 

Cara Budidaya Burung Berkicau Sangat Merdu
  1. Persiapan Kandang. Burung berkicau akan suka terbang dari sisi ke sisi, sehingga penting agar Anda memiliki kandang yang sangat lebar namun tidak harus tinggi. ...
  2. Bersihkan kandang. Bersihkan kandang secara teratur. ...
  3. Pemberian Air Minum. ...
  4. Pemberian pakan. ...
  5. Ekstra Fooding. ...
  6. Buah dan Sayur. ...
  7. Cukupi Asupan Protein. ...
  8. Pemasteran.


4. Burung Merpati


Sering terbang bebas di langit, burung merpati merupakan burung yang bisa dipelihara dengan kandang yang bebas terbuka. Pasalnya, burung yang satu ini akan kembali ke rumah atau ke kandang dengan sendirinya, setelah terbang bebas. Selain mudah dirawat, burung ini juga bisa dibudidayakan. Cara budidaya ternak burung merpati juga tergolong mudah dan bisnis budidaya burung ini juga disebut sangat menguntungkan.

Manfaat Budidaya Burung Merpati

Sering dijadikan simbol cinta pada acara-acara pernikahan, burung yang banyak dibudiayakan di Indonesia ini ternyata memiliki beragam manfaat lho, terutama untuk manusia dan lingkungan. Maka tak heran, jika banyak orang yang melakukan budidaya ternak burung merpati. Berikut manfaat dari burung merpati:

  • Sebagai hewan peliharaan
  • Kotorannya bisa dijadikan sebagai pupuk. Pasalnya, kotoran merpati disebut-sebut memiliki kualitas yang baik dibandingan dengan pupuk kandang lainnya.
  • Sebagai pengirim pesan atau surat sejak zaman dulu, karena burung merpati dikenal dengan kecerdasannya.
  • Bermanfaat untuk kesehatan tubuh jika dikonsumsi.

Langkah-langkah Budidaya Ternak Burung Merpati Terlengkap

1. Mempersiapkan Kandang

Cara budidaya ternak burung merpati pertama yang harus kamu lakukan adalah mempersiapkan kandangnya terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan, agar memudahkan untuk melakukan perkembangbiakan burung merpati. Tidak asal, kamu pun harus memperhatikan desain kandang yang akan dibuat.

2. Mempersiapkan Pembibitan

Dalam budidaya ternak burung merpati, hal mempersiapkan bibit unggul juga diperlukan. Kamu harus memilih indukan jantan dan betina yang berkualitas, produktif dan mampu menghasilkan anakan, dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Indukan merpati harus lincah, sehat dan berukuran besar.
  • Berusia 7 bulan ke atas.
  • Indukan harus memiliki bulu yang bagus, bagian ujung sayapnya tidak melorot dan memiliki ketangkasan yang kuat.

3. Menjaga Sanitasi Lingkungan Sekitar Kandang

Agar budidaya ternak burung merpati berjalan mulus dan menghasilkan anakan yang bagus, kamu juga harus memperhatikan kebersihan, serta menjaga sanitasi lingkungan kandang dan sekitarnya. Pasalnya, kandang yang kotor dapat mendatangkan berbagai penyakit.

4. Melakukan Perjodohan dan Perkawinan Merpati

Cara budidaya ternak burung merpati selanjutnya adalah dengan melakukan perjodohan dan perkawinan. Caranya, kamu bisa meletakan kedua merpati (betina dan jantan) di dalam satu kandang. Jika mereka berdua menunjukan tanda-tanda adanya kedekatan, baru selanjutnya kamu bisa melakukan perkawinan.

Dalam proses perkawinan, biasanya burung merpati melakukan perkawinan pada malam hari, setelah itu pada siang hari keduanya dijemur dan dimasukan kembali ke dalam kandang, sehingga, di malam harinya mereka bisa kawin kembali. Keesokan harinya, mereka dijemur kembali dan dikembalikan ke kandang.

5. Penetasan dan Pengeraman Telur Merpati

Dalam budidaya ternak burung merpati, kamu juga harus memperhatikan tanda-tanda merpati akan bertelur. Merpati sendiri biasanya akan menghasilkan sebanyak 2 butir telur, lalu telur harus ditempatkan di dalam kandang untuk langsung dierami oleh sang induk.

Untuk waktu pengeraman sendiri, merpati biasanya membutuhkan waktu 19-22 hari. Agar, telur bisa aman sebaiknya kamu siapkan jerami kering di dalam kandang. Dalam proses penetasan, kamu juga harus memperhatikan suhu dan kelembaban kandang.

6. Melakukan Pemberian Pakan

Cara budidaya ternak burung puyuh selanjutnya adalah melakukan pemberian pakan terhadap indukan, serta anak-anak merpati yang sudah menetas. Merpati dapat diberikan pakan berupa pelet, dengan waktu sebanyak 2 kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari.

7. Pemeliharaan Piyik

Setelah telur merpati menetas, dalam budidaya ternak merpati, kamu juga harus melakukan pemeliharaan terhadap anak-anak merpati. Anak merpati yang baru menetas, biasanya tetap dibiarkan bersama induknya. Setelah 1 bulan, baru anak burung merpati atau piyik bisa dipisahkan. Namun, jika tetap ingin digabungkan, sebaiknya gabungkan piyik bersama induk betina saja.

Piyik, baru bisa diberikan makan sesuai dengan ukuran dan kebutuhan. Jika piyik tadi sudah bertumbur besar, kira-kira berumur 7-9 bulan, mereka sudah bisa dijual atau dikonsumsi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENENTUKAN PERSAMAAN DARI SUATU KONFIGURASI OBJEK (3 AGUSTUS 2020)

Bab 1 Teknik Komputer

REPRESENTASI FILE DAN PENGOLAH ANGKA (21 Januari 2021)